Puisi Tamu Misterius Karya Afrizal Malna
Sayang sekali puisi ini telah dihapus ketika aku akan membacanya. Seperti udara lembab yang menarik lenganku untuk memegang…
Sayang sekali puisi ini telah dihapus ketika aku akan membacanya. Seperti udara lembab yang menarik lenganku untuk memegang…
Bau kopi keluar dari napasnya, seperti jalan lurus yang bagian belakangnya menghilang. Ia duduk di bagian belakang dari bau…
Kota kami dijaga mitos-mitos kecemasan. Senjata jadi kenangan tersendiri di hati kami, yang akan kembali membuat cerita, sa…
Mereka pernah keluar dari kota kecil itu, sebuah pengeras suara dengan pendengar yang sunyi. Setelah itu mereka tak pernah …
Kita lihat Sartre malam itu, lewat Pintu Tertutup: menawarkan manusia mati dalam sejarah orang lain. Tetapi wajah-wajah Dun…
Mereka pernah berjalan dalam taman itu, membuat wortel, semangka, juga pepaya. Tetapi aku buat juga ikan-ikan plastik, angs…