Puisi Pantun Terang Bulan Karya Ajip Rosidi
Terang bulan terang di kali Buaya timbul disangka mati; Hidup di dunia hanya sekali Maka janjimu tetap kunanti. Terang…
Terang bulan terang di kali Buaya timbul disangka mati; Hidup di dunia hanya sekali Maka janjimu tetap kunanti. Terang…
Sajak buat Tuhan (1) Kalau aku bicara pada-Mu, Tuhan Bukan mau mengadukan dera dan derita Tak kuharap Kau berdiri di de…
Mesti kutinggalkan hidup tenang Mesti pergi ke kehidupan gelombang Dan mengerti riak tersenyum pedih Ia bangunkan warna …
Tanjung Katung airnya biru Kalau boleh menumpang mandi; Hidup selalu memendam rindu Bertemu denganmu meski sekali. Tan…
Tiada nyanyi seduka Jakarta menempel pada bibir kering menggigil oleh malaria menyumpahi hari pengap-pesing. Semua tel…
Dari hulu hingga ke muara, berapa kali ganti nama? Air yang mengalir sama juga, hanya saja bertukar warna. - Ajip Rosidi …
Dari diammu aku hendak belajar jadi bijaksana Gunung yang menyaksikan segala peristiwa tidak beranjak karena ada bencana…
Dengan jaket hitam dan topi merah dari wolita ia berjalan menyelinap sambil makan buah ceri di Pasar Vittoria, Roma, b…
Seorang anak memungut ranting kering girang melambai-lambai lalu melemparkannya ke sungai. (Sungai Sarawak, keheningan …
Penyair. Kaulah prajurit terakhir Yang meski dengan pena patah, mesti menegakkan Kebenaran Karena dunia Tak boleh kaubia…
Membungkuklah langit: rintik menangisi Anak yang tiada rumah kan pulang Berdiri tegap di railing jembatan Men-tertawa-ka…
Ketika keduanya berpapasan, tak sepatah pun kata teguran Hanya dua pasang mata yang tajam bersitatapan Suhrawardi atas k…
Kesadaran tumbuh di Jakarta kalau tiada Jakarta hidup betapa hitamnya karena panggilan tinggal terpendam. (Sedang darah …
Aku Datang, Ya Tuhanku, Aku Datang (1) Aku datang sekarang memenuhi panggilan-Mu yang berdengung dalam kalbu menyerbu …
Anak ikan dipanggang saja Hendak dipindang tidak berkunyit; Kalau engkau dapat menjelma Akan kutempuh meski ke langit. …
Elok rupanya kumbang jati dibawa itik pulang petang; Elok nian kasih di hati engkau terima dengan sayang. Elok rupanya…
Dari mana hendak ke mana Hendak bertemu tuan kadi; Hari mana bulan mana Kita bertemu meski sekali. Dari mana hendak ke…
Kucari musik Yang brisik Yang berontak Memberangsang Kucari musik Yang sejuk Yang mengalun Tenteram Kucari musik.…
Angin berkesiur daun pun gugur. Angin berkelana cintaku mengembara. Gadisku mawar menanti tak sabar Gadis yang rindu…
Pohon bertunas tak bersuara mendapat kekuatan cahaya cinta. - Ajip Rosidi Sumber: Sajak-Sajak Anak Matahari (1979).