Membungkuklah langit: rintik menangisi
Anak yang tiada rumah kan pulang
Berdiri tegap di railing jembatan
Men-tertawa-kan langit cengeng hati
Taufan mengamuk di tengah lautan
Kapal terbanting kan pecah tenggelam
Anak yang tiada siapa kan meminta
Tenang dalam ketenangan belia.
Dunia terbakar dalam perang
Api dan peluru dan dendam menerjang
Anak yang tiada tanah air kan pulang
Menyuruk antara maut dan ancaman pedang.
Namun jika masuk dalam ruangan
Penuh orang tua-tua yang sopan
Menyambutnya hormat dan segan
Anak yang selalu hidup sendiri
Tersiksa hati dan lemah sendi
Ingin kembali ke tengah ancaman
Dan maut yang menjangkaukan tangan.
(1959)
Sumber: Surat Cinta Enday Rasidin (1960).
Anak yang tiada rumah kan pulang
Berdiri tegap di railing jembatan
Men-tertawa-kan langit cengeng hati
Taufan mengamuk di tengah lautan
Kapal terbanting kan pecah tenggelam
Anak yang tiada siapa kan meminta
Tenang dalam ketenangan belia.
Dunia terbakar dalam perang
Api dan peluru dan dendam menerjang
Anak yang tiada tanah air kan pulang
Menyuruk antara maut dan ancaman pedang.
Namun jika masuk dalam ruangan
Penuh orang tua-tua yang sopan
Menyambutnya hormat dan segan
Anak yang selalu hidup sendiri
Tersiksa hati dan lemah sendi
Ingin kembali ke tengah ancaman
Dan maut yang menjangkaukan tangan.
(1959)
Sumber: Surat Cinta Enday Rasidin (1960).