Puisi Dari Jakarta Karya Ajip Rosidi

Kesadaran tumbuh di Jakarta
kalau tiada Jakarta hidup betapa hitamnya
karena panggilan tinggal terpendam.
(Sedang darah menyala-nyala: derap kuda
berpacuan di dalam rongga)

Kemesraan paling dalam dikumur dalam dada
karena cinta bergalau kemualan
oleh kesudian paling terkutuk.


Sumber: Cari Muatan (1959).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama