Puisi Kacamata Karya Joko Pinurbo

Baru tiga puluh tahun menyair, ia sudah pakai kacamata.
Biar tampak bijak dan matang. Biar dikira banyak mikir
dan merenung. Biar lebih kebapakan.

Kalau lagi kencan dengan kata-kata, ada-ada saja tingkahnya:
mencopot kacamata, membersihkannya, menerawangnya,
kemudian mengenakannya kembali sambil pura-pura batuk
dan pilek. Biasa, cari perhatian. Biar kelihatan berwibawa.
Biar dikagumi topeng yang nampang di hadapannya.

Dan ia sudah punya bermacam-macam kacamata.
Tapi ia masih harus mencari mata-kaca yang bisa membuatnya
tidak grogi menerima teluh cinta kata-kata;
yang bisa menjadikannya tidak nyeremimih dan ingah-ingih
saat menghadap yang maha-makna.

(1999)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama