Puisi Kuhadang Matahari Karya D. Zawawi Imron
kuhadang matahari karena hari seperti ini juga lihatlah bayang-bayang kita yang kian panjang seperti menghapus jejak yan…
kuhadang matahari karena hari seperti ini juga lihatlah bayang-bayang kita yang kian panjang seperti menghapus jejak yan…
Kuperam sukmaku di ketiak karang kusemai benihmu dalam lambai dan salam cambuk ombak melecut hari. Lahirlah sapi yang me…
airmata langit yang menetes perlahan menghindar dari mulut bunga dengan setia dijatuhinya sebongkah batu hingga tertulis…
Dalam begini, meski bisa 'ku tebak kabut yang besok akan meledak, renyai musim labuh akan menunggu kuncup bersujud dala…
di atasmu, bongkahan batu yang bisu tidur merangkum nyala dan tumbuh berbunga doa biar berguling di atas duri hati tak ka…
alif, alif, alif alifmu pedang di tanganku susuk di dagingku, kompas di hatiku alifmu tegak jadi cagak, meliut jadi belu…
Lagumu gemuruh Menampilkan berpuluh elang berpuluh banteng Di hutan-hutan sangsiku Angin yang runtuh dari pohon-pohon M…
Dengan Putera-puteri Arsal Malam begini dingin pun diantar kecipak selat Langit yang putih oleh keramahan Masih juga …
Cahaya senja yang merah Sampai juga ke dalam kamar Menjagakan kelewang yang tidur Dari mesjid terdengar zikirmu Maka pe…
Sesal dan lelah Memang milik manusia Menang dan kalah Kita terima dengan senyum yang lega Derap yang mengalir di dasar …
Nanti malam, apa jadi engkau ke rumah? Isteriku membuat dodol biji mangga Kita makan di halaman Berdua kita pecaahkan B…
Terkenang Sultan Hasanudin Ah debu namanya Yang menyayikan daunan gugur Gelisah ranting-ranting terasa Pada siang di…
Sejuk pun singgah Memeluk nisan demi nisan Gerimis sore memetik kecapi Maka tebaklah dalam lautan! Perahu-perahu tetap …
Buat Anang Rahman Sekitar kandang itu mekarlah kesegaran Harapan di ujung jangkauan Menyiduk-nyiduk gelagat danau (A…
Menyandarkan diri ke pilar Langit pun menggelegar Aku tak paham, mengapa layang-layang yang sobek itu Masih kuasa menjat…
Kaubakar gema di jantung waktu Bibir pantai yang letih nyanyi Sembuh oleh laut yang berloncatan Memburu takdirmu yang me…
Tepi jalan antara sorga dan neraka Kumasuki sebuah istana Tempat sejarah diperam Menjadi darah dan gelombang Lewat jend…
Dalam tubuhku kau nyalakan dahaga hijau Darah terbakar nyaris ke nyawa Kucari hutan Sambil berdayung di hati malam Bint…
sungai kecil, sungai kecil! di manakah engkau telah kulihat? antara cirebon dan purwakerto atau hanya dalam mimpi? di ata…
pelan-pelan perempuan itu mengguncang tubuh lakinya berbetulan terompet lokan ditiup orang di gardu bandar kasih sayang tan…