Puisi Kuhadang Matahari Karya D. Zawawi Imron

kuhadang matahari
karena hari seperti ini juga
lihatlah bayang-bayang kita yang kian panjang
seperti menghapus jejak yang tak ada kita tinggalkan
kuhadang matahari karena tak juga berkabar
seperti kau dahulu ada bertanya, “kata siapa?”
dan bila matahari telah bertanya pula seperti itu
ke mana mata kita pandangkan lagi
sementara hari larut, senja pun susut
(1975)



Sumber: Horison (Mei, 1977).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama