untuk Andreas dan Dorothea
Hujan beratus warna
tumpah di hamparan kanvas senja.
Pohon-pohon bersorak gembira
sebab dari ranting-rantingnya yang sakit
kuncup jua daun-daun beratus warna.
Burung-burung bernyanyi riang,
terbang riuh dari dahan ke dahan
dengan sayap beratus warna.
Dua malaikat kecil menganyam cahaya,
membentangkan bianglala
di bawah langit beratus warna.
Air mata beratus warna kautumpahkan
ke celah-celah sunyi
yang belum sempat tersentuh warna.
(2002)
Sumber: "Puisi: Lukisan Berwarna (Karya Joko Pinurbo)", https://www.sepenuhnya.com/1992/03/puisi-lukisan-berwarna.html.
Hujan beratus warna
tumpah di hamparan kanvas senja.
Pohon-pohon bersorak gembira
sebab dari ranting-rantingnya yang sakit
kuncup jua daun-daun beratus warna.
Burung-burung bernyanyi riang,
terbang riuh dari dahan ke dahan
dengan sayap beratus warna.
Dua malaikat kecil menganyam cahaya,
membentangkan bianglala
di bawah langit beratus warna.
Air mata beratus warna kautumpahkan
ke celah-celah sunyi
yang belum sempat tersentuh warna.
(2002)
Sumber: "Puisi: Lukisan Berwarna (Karya Joko Pinurbo)", https://www.sepenuhnya.com/1992/03/puisi-lukisan-berwarna.html.