Kekasih, pandangi aku yang nanar
Bersimpuh dalam tatapanmu
Setelah letih memanggul kopor nasib
Menyeret-nyeret usia
Merenangi keringat dan darah
Mengucup nanah setiap luka
Memekik tanpa suara
Setelah robek lantaran kelewat merindu
Dihantam sunyi empat penjuru
Terkapar di Arafah
Sebagal hewan kurban
Gagal menghampiri matahari
Ditolak langit
Dikejar-kejar penduduk bumi
Kekasih, nyalakan aku
Yang lebur dalam tatapanmu
Setelah menyisih dari jamaah yang riuh
Keluar dari barisan panjang pelayat
Kembali ke dalam hati
Memilih jadi sebutir debu
Di keluasan padang ampunanmu
(1989)
Sumber: Horison (September, 1990).
Bersimpuh dalam tatapanmu
Setelah letih memanggul kopor nasib
Menyeret-nyeret usia
Merenangi keringat dan darah
Mengucup nanah setiap luka
Memekik tanpa suara
Setelah robek lantaran kelewat merindu
Dihantam sunyi empat penjuru
Terkapar di Arafah
Sebagal hewan kurban
Gagal menghampiri matahari
Ditolak langit
Dikejar-kejar penduduk bumi
Kekasih, nyalakan aku
Yang lebur dalam tatapanmu
Setelah menyisih dari jamaah yang riuh
Keluar dari barisan panjang pelayat
Kembali ke dalam hati
Memilih jadi sebutir debu
Di keluasan padang ampunanmu
(1989)
Sumber: Horison (September, 1990).