Puisi Naik Bus di Jakarta Karya Joko Pinurbo

(untuk Clink)


Sopirnya sepuluh,
kernetnya sepuluh,
kondekturnya sepuluh,
pengawalnya sepuluh,
perampoknya sepuluh.
Penumpangnya satu, kurus,
dari tadi tidur melulu;
kusut matanya, kerut keningnya
seperti gambar peta yang ruwet sekali.
Sampai di terminal kondektur minta ongkos:
“Sialah, belum bayar sudah mati!”

(1999)

Sumber: Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (2016).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama