Puisi Tubuh Pinjaman Karya Joko Pinurbo

Tubuh
yang mulai akrab
dengan saya ini
sebenarnya mayat
yang saya pinjam
dari seorang korban tak dikenal
yang tergeletak di pinggir jalan.
Pada mulanya ia curiga
dan saya juga kurang berselera
karena ukuran dan modelnya
kurang pas untuk saya.
Tapi lama-lama kami bisa saling
menyesuaikan diri dan dapat memahami
kekurangan serta kelebihan kami.
Sampai sekarang belum ada
yang mencari-cari dan memintanya
kecuali seorang petugas yang menanyakan status,
ideologi, agama, dan harta kekayaannya.

Tubuh yang mulai manja
dengan saya ini
saya pinjam dari seorang bayi
yang dibuang di sebuah halte
oleh perempuan yang melahirkannya
dan tidak jelas siapa ayahnya.
Saya berusaha merawat dan membesarkan
anak ini dengan kasih sayang dan kemiskinan
yang berlimpah-limpah sampai ia
tumbuh dewasa dan mulai berani
menentukan sendiri jalan hidupnya.
Sampai sekarang belum ada yang mengaku
sebagai ibu dan bapaknya kecuali seorang petugas
yang menanyakan asal-usul dan silsilah keluarganya.

Tubuh
yang kadang saya banggakan
dan sering saya lecehkan ini
memang cuma pinjaman yang sewaktu-waktu
harus saya kembalikan tanpa merasa rugi
dan kehilangan. Pada saatnya saya harus ikhlas
menyerahkannya kepada seseorang yang mengaku
sebagai keluarga atau kerabatnya atau yang merasa
telah melahirkannya tanpa minta balas jasa
atas segala jerih payah dan pengorbanan.

Tubuh,
pergilah dengan damai
kalau kau tak tenteram lagi
tinggal di aku. Pergilah dengan santai
saat aku sedang sangat mencintaimu.

(1999)


Sumber: Baju Bulan (2013).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama