Puisi Laut Karya Joko Pinurbo

Sekali-sekali telepon genggam perlu juga diajak piknik atau jalan-jalan. Ke pantai, misalnya. Supaya makin luas pandangannya. Makin lepas jangkauannya.

Di pantai ia jatuh cinta pada laut. Ia memanggil-manggil nama laut, tapi suaranya lenyap ditelan laut.

Aku tiduran di atas pasir, sementara telepon genggam sibuk memotret awan dan air, merekam derai dan desir.

"Silakan kau latihan mati," katanya. "Aku ingin begadang, mendengarkan bisikan-bisikan laut."

Sekarang, bila aku sakit, telepon genggam suka menggodaku dengan suara angin dan ombak. Lalu ia perlihatkan profil bulan yang malu-malu. Profil ajal yang diutus waktu. "Ingat, kau sudah latihan mati di pantai," bisiknya. Tiba-tiba aku mendengar gemuruh laut.


Sumber: Telepon Genggam (2003).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama