Puisi Kolom Agama Karya Joko Pinurbo

Tidak mudah menemukanmu di kolom agama.
Bahkan di kolom itu kau belum tentu ada.
Maka aku pergi menemuimu di sebuah kolom tersembunyi, kolom yang terlihat oleh negara.
Kau memandangku dengan gentar.
Mungkin kau mengira aku akan menanyakan agamamu.

Atau kau menduga aku akan mengancammu: ”Bukan kau yang memilih, melainkan aku yang menentukan, agamamu!”
Pelan-pelan aku mendekat, mendekati takutmu: ”Ini kolom cinta, bukan kolom agama. Di kolom ini agama adalah ciuman indah tak bernama, pelukan penyembuh luka.”

Kauberikan selembar KTP padaku; kuisi kolom agama di KTP-mu dengan agamaku.
Berapa agamamu?
Jawabmu adalah kumandang yang melampaui agama ketika magrib tiba.

(2014)


Sumber: Buku Latihan Tidur (2017).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama