Selamat ulang tahun, buku.
Makin lama kau makin kaya saja.
Tambah cerdas pula.
Aku saja yang tambah parah
dan sekarang mulai pelupa.
Maaf, aku tidak bisa kasih hadiah apa-apa
selain sejumlah ralat dan catatan kaki
yang aku tak tahu akan kutaruh atau kusisipkan di mana.
Sebab kau sudah pintar membaca
dan meralat dirimu sendiri.
Kau bahkan sudah tidak seperti dulu
ketika aku berdarah-darah menuliskanmu.
Dan aku agak curiga
jangan-jangan kau (pura-pura) pangling dengan saya.
Selamat ulang tahun, buku.
Anggap saja aku kekasih
atau pacar naasmu.
Panjang umur, cetak-ulang selalu!
Sumber: Telepon Genggam (2003).
Makin lama kau makin kaya saja.
Tambah cerdas pula.
Aku saja yang tambah parah
dan sekarang mulai pelupa.
Maaf, aku tidak bisa kasih hadiah apa-apa
selain sejumlah ralat dan catatan kaki
yang aku tak tahu akan kutaruh atau kusisipkan di mana.
Sebab kau sudah pintar membaca
dan meralat dirimu sendiri.
Kau bahkan sudah tidak seperti dulu
ketika aku berdarah-darah menuliskanmu.
Dan aku agak curiga
jangan-jangan kau (pura-pura) pangling dengan saya.
Selamat ulang tahun, buku.
Anggap saja aku kekasih
atau pacar naasmu.
Panjang umur, cetak-ulang selalu!
Sumber: Telepon Genggam (2003).