Puisi Razan Karya Helvy Tiana Rosa

Razan
bagaimana aku memulai kisahmu

Detak rindu yang tumbuh
dari bukit-bukit matamu
menyeruak jauh menembus dinding pulazi,
melewati perbatasan Gaza, Palestina

Razan
kilau keberanian dan ketulusan
dua puluh satu tahun di jubah putihmu
telah memperpanjang napas cinta
dunia yang kian sekarat.
Adakah yang pernah kau lakukan
selama hidupmu,
selain menolong sesama?

Tapi peluru para sniper zionis
tak pernah kenal wajah kemanusiaan
atau kebaikan.
Bengis mereka bidik
bukan hanya jantung
para pejuang tanah airmu,
namun tanpa malu mereka bantai
para bocah, jurnalis,
atau relawan medis sepertimu

Razan
apa yang harus kuucapkan tentangmu?
Aku merasakanmu

Ketika kau terkapar hari itu di Khan Younes,
aku menangis sesenggukan di kamarku
Parau memanggil manggil namamu
dalam ketidakberdayaan,
sambil mengutuk penembak itu,
Netanyahu, Trump dan entah siapa

Tiba tiba kucium aroma langit
para bidadari

Di sudut sepi,
puisi puisiku rebah berlumuran darah,
mendekap tubuhmu yang kesturi

(Depok, 3 Juni , 2018)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama