Puisi Kalam Karya Helvy Tiana Rosa

Kalam manusia kalam kita
sering sekali cuma debu di piranti waktu
terkadang hanya jadi sajak kurus
yang mengendap di kantong pilu
atau menjelma merpati
terbang telusuri angkasa
hinggap di pokok-pokok

Kalam kita
sekali waktu jadi buah pikir
dan bermilyar tulisan
dengan satu masa pretensi
berjalan, kembara pada satu kala
satu peradaban
kemudian samar, pupus
jadi bunyi senyap
atau abadi
dalam lukisan semu gagap

Kalam mulia,kalam Allah
kalam langit dan bumi
diturunkan dari gemilang arsy, lauhul mahfuz
keabadian yang mengatur segala
bunga kata yang tak pernah berubah
dengannya pelangi berwarna
dan matari jadi panas
dengannya air mengalir
dan manusia bernapas

tapi dengannya pula tanah kita
bisa retak meratap
gunung-gunung berhamburan
dan manusia menjelma anai-anai

dengannya akan terjaga
ruh-ruh yang beriman
di tiap lekuk liku kehidupan

Kalamullah
sesuci-suci kalam
petunjuk cinta terpatri
di sabil hamba terpilih

(Depok, 1992)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama