Puisi Begitulah Kisah Kita Menutup Mata untuk Selama-lamanya Karya Helvy Tiana Rosa

Aku akan bergegas meninggalkanmu,
semua jejak, bayangan, dan gurat kenangan itu
Tak akan ada pintu, jendela atau satu celah pun
untuk kembali.

Kita mungkin hanya akan melihat
satu sama lain dari jauh
sambil menyeduh secangkir kopi
berisi mimpi masing masing

Jalan kita adalah simpang empat
yang terlalu ramai oleh harapan
dan ucapan terimakasih
"Kau terlalu baik," katamu.
Tapi kau berpura tak tahu,
bahwa cinta selalu menjadi pembuka
bagi semua jalan kebaikan
yang terjal dan mendaki itu

Di pelupuk mataku, seorang gadis,
bergelayut manja padamu
sambil melambai lambaikan hatinya
yang berwarna warni

Malam yang bimbang,
berhenti mencumbu purnama
Di baris baris kidungmu, rindu tersengal sengal
diterjang kenyataan,
lari tertatih tatih, terkapar
dan bersembunyi
di halaman halaman novel,
cerpen dan puisi

Begitulah kisah kita menutup mata
untuk selama lamanya.

(Depok, 18 Agustus 2016)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama