Api unggun masih marak di atas ranjang.
Dua pengelana saling merapat menghangatkan badan.
"Berapa jauh lagikah kita berjalan?"
"Berapa lama lagikah sampai tujuan?"
Langit makin malam. Malam makin mendung.
"Tampaknya kita tersesat." Lidah api menjilat-jilat.
Mereka kemudian memasang tenda, melanjutkan perburuan.
"Sudah kutempuh perjalanan panjang di rimba ranjang
dan hanya gigil yang kudapatkan."
"Sudah kurambah seluruh kilometer tubuhmu
sampai ke gua-guanya yang paling dalam
dan tebing-tebingnya yang paling curam
dan hanya labirin yang kutemukan."
Ketika bangun, tenda sudah rubuh,
unggun sudah padam.
"Kapan hujan turun?"
"Kapan kita pulang?"
Waktu mengkerut di seonggok pakaian.
(1999)
Dua pengelana saling merapat menghangatkan badan.
"Berapa jauh lagikah kita berjalan?"
"Berapa lama lagikah sampai tujuan?"
Langit makin malam. Malam makin mendung.
"Tampaknya kita tersesat." Lidah api menjilat-jilat.
Mereka kemudian memasang tenda, melanjutkan perburuan.
"Sudah kutempuh perjalanan panjang di rimba ranjang
dan hanya gigil yang kudapatkan."
"Sudah kurambah seluruh kilometer tubuhmu
sampai ke gua-guanya yang paling dalam
dan tebing-tebingnya yang paling curam
dan hanya labirin yang kutemukan."
Ketika bangun, tenda sudah rubuh,
unggun sudah padam.
"Kapan hujan turun?"
"Kapan kita pulang?"
Waktu mengkerut di seonggok pakaian.
(1999)