Puisi Kolam Joko Karya Joko Pinurbo

Ada banyak Joko di negeri yang jenaka ini
dan salah seorang Joko menghadiahi saya kolam kecil
yang Joko temukan di sebuah lembah.
Kolam itu saya tanam di halaman rumah.
Airnya tetap jernih walau jaman terus berubah.

Setiap orang yang lewat di depannya dipanggilnya
dengan nama atau embel-embel Joko.

Kepada bocah yang baru pulang sekolah dan tampak lelah,
kolam kecil saya berseru,
"Marilah kepadaku,
hai Joko yang berbeban cita-cita dan tumpukan ilmu,
aku akan membasuhmu
dan menyegarkan kembali mimpi kanak-kanakmu."

Kepada ibu yang letih lesu dan langkahnya goyah,
kolam kecil saya berkata,
"Marilah kepadaku,
hai ibu yang membesarkan Joko,
kau akan beroleh kelegaan. Tumpahkah tangismu,
maka air matamu akan larut dan serupa dengan airku."

Malam ini seekor kucing duduk diam di tepi kolam.
Mungkin ia sedang mengagumi bayang-bayang bulan
atau sedang merenungi nasib seorang Joko yang terancam gila,
yang matanya menyala, yang sibuk mencari ngeong di rimba kata-kata.

Mungkin ia sedang was-was: "Kesehatanmu lho, mas."

(2014)


Sumber: Buku Latihan Tidur (2017).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama