Puisi Di Bawah Pohon Cemara Karya Joko Pinurbo

Di bawah pohon cemara gadis kecil itu sejak tadi
duduk termenung. Ia ingin datang ke pesta
ulang tahun temannya, tapi malu dengan bajunya
yang rombeng dimakan waktu.
Matanya menerawang memandang kerlap-kerlip
lampu di dinding gereja. Seorang sahabatnya
datang mendekat, bajunya putih gemerlap.
Sambil makan permen mereka berbincang hangat.
“Pergilah ke pesta. Kau bisa memakai bajuku
dan aku tak akan malu memakai bajumu.”
Di bawah pohon cemara mereka bertukar baju.

Pulang dari gereja, ia tak melihat lagi sahabatnya
padahal ia ingin mengembalikan bajunya.
Hanya ada bungkus permen bertebaran di bawah
pohon cemara. Tiba-tiba, “Hai, aku di sini!”
Ia mendongak ke langit. Ia terpana melihat
bintang Natal memamerkan bajunya. “Itu bajuku!”
ia berseru dalam hati. Dengan mata berkaca-kaca
dilambaikannya tangannya ke atas sana.

Di bawah pohon hujan gadis kecil itu sejak tadi
duduk berteduh. Ia kesepian menunggu temannya
yang tadi ia pinjami bajunya.
Daun-daun hujan berguguran sepanjang subuh.

(2003)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama