Puisi Kafe De Facto Karya Rabu Pagisyahbana

berdua kita duduk satu meja.
duduk berhadapan,
menunggu pesanan kopi datang.
aku pesan kopi hitam biasa,
dan kamu memesan secangkir
kopi dingin yang tidak biasanya.

sambil menunggu pesanan

kita pesan menu khusus buat hati.
sebulan kita tak bertemu, hati tentu
sangat haus dan kelaparan.
menu ciuman di tempat umum itu berat,
kita pesan menu yang ringan-ringan saja.

kamu tak sabar ingin meneguk hatiku
menghapus mara dahaga dalam hatimu.
aku tak sabar ingin menggigit hatimu
menghapus derita kosong dalam hatiku.

kita matikan gawai dan hanya diam.
cukup berpagut pandangan saja.

(2017)


Sumber: "PUISI-PUISI RABU PAGISYAHBANA", https://sukusastra.com/sastra/fiksi/puisi/puisi-puisi-rabu-pagisyahbana/.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama