Hidup berjalan tanpa menjelaskan dirinya,
seperti buku yang halaman pertamanya hilang
dan halaman terakhirnya disembunyikan dari kita.
Kita hanya pengelana yang menebak arah,
belajar dari malam yang terlalu panjang
dan pagi yang datang tanpa janji.
Kadang aku berpikir:
apakah hidup ini tentang menemukan tujuan,
atau sekadar berdamai dengan semua yang tidak kita mengerti?
Setiap langkah membawa bayangan,
setiap keputusan meninggalkan gema
namun kita tetap melangkah,
seolah makna akan muncul di tengah jalan.
Dan di antara kekosongan itu,
ada cinta yang muncul tanpa alasan,
seperti cahaya kecil yang tak peduli
bahwa dunia sering terlalu gelap untuk ditembus.
Mungkin itulah jawabannya:
hidup bukan tentang memahami semuanya,
tetapi tentang menghargai detik kecil
yang membuat kita merasa tidak sendirian.
Kita hidup karena ada sesuatu, atau seseorang,
yang membuat kita memilih untuk tetap tinggal,
meski dunia tidak selalu mengulurkan tangan.
Dan jika pada akhirnya aku menemukan makna,
mungkin itu maknanya,
bahwa hidup adalah perjalanan tanpa peta,
dan harapan adalah satu-satunya kompas
yang tidak pernah sepenuhnya hilang.
Sumber: Puisi kiriman Joshua Colson melalui email 21 November 2025.
seperti buku yang halaman pertamanya hilang
dan halaman terakhirnya disembunyikan dari kita.
Kita hanya pengelana yang menebak arah,
belajar dari malam yang terlalu panjang
dan pagi yang datang tanpa janji.
Kadang aku berpikir:
apakah hidup ini tentang menemukan tujuan,
atau sekadar berdamai dengan semua yang tidak kita mengerti?
Setiap langkah membawa bayangan,
setiap keputusan meninggalkan gema
namun kita tetap melangkah,
seolah makna akan muncul di tengah jalan.
Dan di antara kekosongan itu,
ada cinta yang muncul tanpa alasan,
seperti cahaya kecil yang tak peduli
bahwa dunia sering terlalu gelap untuk ditembus.
Mungkin itulah jawabannya:
hidup bukan tentang memahami semuanya,
tetapi tentang menghargai detik kecil
yang membuat kita merasa tidak sendirian.
Kita hidup karena ada sesuatu, atau seseorang,
yang membuat kita memilih untuk tetap tinggal,
meski dunia tidak selalu mengulurkan tangan.
Dan jika pada akhirnya aku menemukan makna,
mungkin itu maknanya,
bahwa hidup adalah perjalanan tanpa peta,
dan harapan adalah satu-satunya kompas
yang tidak pernah sepenuhnya hilang.
Sumber: Puisi kiriman Joshua Colson melalui email 21 November 2025.
