Puisi Salman Pengelu-elu Karya Taufiq Ismail

Salman terbungkuk pada punggung
Lelaki nanar yang kehilangan diri
Usia disandarkan di lingir kemah
Menudungkan tangan pada mata tua.

Di kantong Salman nujum bahari
Begitu rindu, rindu Kitab Suci.

Salman tendanya di ujung gurun
Gembala biri-biri berdinding bukit karang
Jangat pun kerut-merut demi tahun-tahun bertaut
Menudungkan tangan di pelupuk tua
Mata air yang tak kunjung biru.

Menudungkan jari pada mata tua
Nanap dan berlutut
Dua lengan meregang
Ketika Muhammad datang.

Wahai dikau mata air kami!
Wahai dikau anyaman zaitun!
Duhai dikau zamrud suarga!
Rasul! Rasul gurun terakhir!

(1960)


Sumber: "Puisi: Salman Pengelu-elu (Karya Taufiq Ismail)", https://www.sepenuhnya.com/2016/04/puisi-salman-pengelu-elu.html.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama