Puisi Anak Angin Karya Subagio Sastrowardoyo

Lihat
Ia anak angin yang mengembara di gigir bukit
Anak tunggal yang lahir di kepak langit.
- Langit itu garuda yang duduk di sarangnya
Dan angin dengan tentram diam di kepaknya

Dengar
Betapa merdu langkahnya kalau sedang turun
ke lembah gurun. Ia anak bapanya. Anak kandung
Maafkan dia kalau gemuruh ia gemulung dari
gunung paling sunyi. Ia angin. Mahluk sepi.

Bunda
Sambut ia sebagai anak sulung yang telah
lama tak kembali. Ia baik. Hatinya suci.

Gadis
Sambut ia sebagai penganten yang tak sia
bakal kaunanti. Ia setia. Cintanya abadi.

Anak
Sambut ia sebagai kakak yang mengajak kau
bermain di malam hari. Ia ramah. Hiburnya mimpi.

Lihat
Ia anak angin yang turun dari gunung sunyi.
Kekasihnya bulan yang redup di pinggir bumi.


Sumber: Daerah Perbatasan (1970).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama