Puisi Putri Gunung Naga Karya Subagio Sastrowardoyo

berulang setiap pagi
putri gunung naga — seperti dalam cerita
(atau dalam mimpi?) — belukar mata
terhindar di belakang kudung sutra
melenggang di lorong lengang
menegur dan bertanya: kapan kau pulang?
putri manis! di daerah asing
udara berbau tembaga, dan di awan putih
berkuasa ular naga,
bermata bengis

teringat — di awal musim —
upacara minum teh di bangsal merah
rasanya sejuk seperti bunga mawar di bajunya
berwarna darah
putri, tunggu semalam, aku kan menyerah


Sumber: Daerah Perbatasan (1970).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama