Puisi Matinya Pandawa yang Saleh Karya Subagio Sastrowardoyo

di belakang rumahnya
dekat sumur
ketika bersiap untuk sembahyang
sebelum tidur
menyergap dia
yang menuntut janji
- tapi mataku belum cukup melihat dunia
dan aku belum pamit kepada keluarga -
dengan tak sabar kuku maut
telah menusuk merihnya
dan dibawa ia lari di bawah kepak hitam
tanpa sempat berkumur di perigi
dengan sisa nasi di sela gigi


Sumber: Keroncong Motinggo (1975).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama