Puisi Kepada Partai Karya Agam Wispi

Dia yang lahir dalam kancah perjuangan
kini sudah besar dan menjadi dewasa;
Dia yang dibesarkan dalam dadung pertempuran
beribu-ribu gugur, namun berjuta mengangkat panjinya.

Orang-orang munafik dan kerdil pikiran sia-sia mengintip rahasia:
Mengapa sejarah berpihak kepada kelas yang paling muda?
Mengapa komunisme kian merata, terudji, dan ditjinta?
Dan bagi rakyat pekerja, pejuang proletariat ubanan tetap remaja?

Siang bertukar malam dan malam berganti pagi
ribuan tahun manusia terbenam di lumpur perbudakan
Dan di kegelapan pikiran itu marx dan engels memercikkan api
dan di tiap negeri berkumandanglah lagu kebangkitan.

Seorang egom mati di tiang-gantungan
seorang aliarcham tewas di tanah-buangan;
Generasi baru datang, belajar tentang keberanian dan kearifan
satu demi satu musuh dikalahkan dan satu demi satu direbut kemenangan.

Marxisme-leninisme menemap perjuangan kelas
dan perjuangan kelas menyemai marxisme-leninisme;
O, revolusi cemerlang, yang sedang disiapkan nasion-nasion tertindas
dalam abad ini juga kita punahkan imperialisme.

Pada hari ke-empat-puluh-lima
dia sudah besar dan dewasa;
Diucapkan atau tidak, rakyat pekerja menyebut namanya
sederhana dan terang: Partai Komunis Indonesia.



Sumber: Kepada Partai (1965).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama