Puisi Tinoor Karya Agam Wispi

Para lelaki sudah pergi
atau mati
yang kembali ketinggalan hati
di tanah seberang di kota ramai
pulangnya tak berarti

Kami yang meromok tinggal di sini
tak lagi bisa bersedih
dulu dari jaman kompeni
para lelaki sudah pergi
atau mati

Maka minumlah saguer, abang
selagi singgah di sini dan gunung akan didaki
Pandanglah lembah menjemput lautan
sebelum Menado ditinggalkan, mari bersenang
Mari bersenang – walau dilupakan.

(Tondano, 8 April 1964)



Sumber: "Puisi: Tinoor (Karya Agam Wispi)", https://www.sepenuhnya.com/1995/04/puisi-tinoor-karya-agam-wispi.html.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama