Puisi Demokrasi Karya Agam Wispi

jenderal, telah kami pasang
bintang-bintang di dada kalian
dari rejam tuan tanah dan lintah
kutuntut bintangmu: mana tanah?!

jenderal, telah kami pasang
bintang-bintang di dada kalian
dari keringat tujuh jadi sepuluh jam
kami tuntut bintangmu: mana upah?

jenderal, telah gugur kami satu-satu
melawan belanda dan bedil di tangan
kami tuntut bintangmu:
mana irian?!

jenderal, tentu bukan kalian
pemberi tanah, upah dan irian
yang kami mau: kita tegak satu barisan
maka di atas segala: bebaskan kami bicara

(Jalan Waringin, 30 September 1956)



Sumber: Yang Tak Terbungkamkan (1959).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama