Puisi Pelancing Kemalaman Karya Taufiq Ismail

Kelenjar yang didarahi lecut angin lorong berisik dalam jantung meramu angan sendiri aspal rengkah musim kemarau di sore lembab dan gerimis pintu-pintu yang bertutupan ada janji pelancong dengan dunia.

Menginap malam di tengah perjalanan sebuah kota yang nyenyak terdingin larut di kaki lima raun peronda kantuknya dilempar ke pangku perempuan malam truk barang lewat raung satu-satu bermata nyalang sepi trotoar mengendapi jantung pelancong yang tambah sepi di los pasar rasanya sejuk mengecil aku tidur mau di sana ah ucap pelancong kecil rasa sejuk mengecil na ada hangat tikar ikan peda semalam ini janji dia dengan bangsal pasar dunianya kemudian dentang-dentang pekayuan di gudang pagi penjaja sayur dan pedati luar kota yang memekak dan pelancong kecil yang menjelajah kutu di celana kumalnya.


Sumber: Kisah (Juli, 1955).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama