Puisi Muhammad Menjelang Baytil-Maqdis Karya Taufiq Ismail

Langit yang melengkungkan dada, biru hitam
Muka tengadah denyut darah tertahan
- Kutoreh dadamu al-Amin, jantung baiduri
- Kubuka langit-Ku bagimu, mata hujan dan salju

Di tangannya waktu meleleh
Lumat gurun dan lembah. Berlalu
Gerimis cahaya melinangi bumi
Lekah dada dan langit baginya. Selalu.


Sumber: Siasat Baru (April, 1960).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama