Puisi Buaya Karya Taufiq Ismail

Jika diteliti rupanya, miriplah dia dengan cecak
Cuma buaya jauh lebih besar badannya
Jika cecak melekat di dinding dia bergerak-gerak
Buaya hidup di sungai dan berenang dengan tangkasnya

Ekor buaya kuat dan juga panjang
Itulah yang digunakannya untuk berenang-renang
Giginya banyak dan pula runcing-runcing ujungnya
Yang dipakainya untuk menyambar dan memakan mangsanya

Dia sering sembunyi di bawah permukaan sungai
Cuma mata dan hidungnya muncul di atas air
Matanya tajam mengawasi mangsa yang lalai
Sangat cepat dia berenang mengejar ke mudik atau ke hilir

Buaya bertelur dan anaknya menetas dari telur itu
Makanannya cuma daging, sebab dia itu tergolong binatang buas
Dia berbahaya bagi manusia karena galaknya itu
Karenanya di tepi sungai dekat laut, kita harus awas-awas

Pernahkah engkau mendengar tentang peternakan buaya?
Ah masa, betul ada peternakan macam begitu?
Memang ada, untuk tujuan mengambil kulitnya
Kulitnya keras dan berguna dibuat tas dan sepatu.


Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama