Puisi Tangga ke Mahawu Karya Acep Zamzam Noor

Aku hanya menghitung sejumlah jari
Pada tanganku. Tak ada Rosario lapis lazuli
Atau tasbih pandan suji dalam genggamanku
Dingin udara memperlambat langkah hari

Aku hanya membilang detik dan menit
Pada tangga usiaku. Lalu mencatat nyeri
yang ditancapkan paku berkarat ke daging kayu
Dari telapak tanganku menetes darah sunyi

Aku hanya menghitung butiran kancing
Pada kemejaku. Tak ada lagi semerbak sulfur
Atau harum ambar yang tercium dalam semadiku
Waktu terkubur bersama lembar-lembar amsal

Aku hanya membilang bulan dan tahun
Pada jadwal kematianku. Lalu mengekalkan luka
Yang dulu dibenturkan pahat baja ke sebongkah batu
Tanpa terasa ada yang mengalir dari sudut lambungku.

(2015)


Sumber: Kompas (Sabtu, 9 Juli 2016).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama