Pada sebuah buku yang berbicara
tentang masa depan,
aku melihat wajahmu menjelma pagi
yang terbit di tiap halaman
bersama asaku
Aku dan kamu
telah dipersaudarakan oleh huruf dan kata
paragraf juga bait
kalimat-kalimat yang kadang
terlalu rumit untuk kita cerna
tapi bermukim di batin
Semangat pagi kamu
Yang terbit dan merekah dari sudut hati,
yang tersenyum serta menari
di sela sela imaji
kamu menyelinap di jemari
sebagai sepi yang selalu ditangkap puisi
Selamat pagi kamu yang menari
dan menanam cinta bersama Rumi
yang tak pernah percaya pada ilusi
dan janji janji para politisi
Setiap kali matahari terbit
berjanjilah pada diri
untuk tak membiarkan kebajikan
dikalahkan begitu saja di depan matamu
Pada setiap matahari terbit
berjanjilah untuk bangkit
dan menebar cinta
di sepanjang jalan raya hidupmu
Semangat pagi, kamu!
semangat berbagi,
semangat berdaya
dan bercahaya
(Depok, Juli 2012)
tentang masa depan,
aku melihat wajahmu menjelma pagi
yang terbit di tiap halaman
bersama asaku
Aku dan kamu
telah dipersaudarakan oleh huruf dan kata
paragraf juga bait
kalimat-kalimat yang kadang
terlalu rumit untuk kita cerna
tapi bermukim di batin
Semangat pagi kamu
Yang terbit dan merekah dari sudut hati,
yang tersenyum serta menari
di sela sela imaji
kamu menyelinap di jemari
sebagai sepi yang selalu ditangkap puisi
Selamat pagi kamu yang menari
dan menanam cinta bersama Rumi
yang tak pernah percaya pada ilusi
dan janji janji para politisi
Setiap kali matahari terbit
berjanjilah pada diri
untuk tak membiarkan kebajikan
dikalahkan begitu saja di depan matamu
Pada setiap matahari terbit
berjanjilah untuk bangkit
dan menebar cinta
di sepanjang jalan raya hidupmu
Semangat pagi, kamu!
semangat berbagi,
semangat berdaya
dan bercahaya
(Depok, Juli 2012)