Puisi Sajak Rindu untuk Guru Karya Helvy Tiana Rosa

Guru adalah aku
yang mengulurkan tangan menyambutmu
di gerbang sekolah pagi hari
dan semesta yang akan kau jelajahi

Guru adalah aku
yang menatapmu duduk di bangku kelas itu
sebagai kau di masa depan
Peduli pada perkembanganmu
berharap bisa jadi sahabat terbaikmu

Guru adalah aku
yang bahagia ketika kau penuh gairah
bercengkerama dengan rumus dan literasi

Guru adalah aku
yang tak melihatmu sekadar dari nilai yang kau capai,
atau keterampilan yang kaukuasai,
tapi dari pekerti yang membentuk jati diri

Guru adalah aku
yang menyapamu pada suatu cinta,
yang menjadikan pembelajaran
sebagai panggung-panggung pertunjukan meretas masa depan.
Setia menanam rindu atas imaji, budi, logika,
nyala yang kau kenakan kelak sepanjang usia

Guru adalah aku
yang tak henti mendoakanmu
mungkin akan kaukenang,
barangkali akan segera kaulupakan
Seseorang yang kian renta,
tapi terus belajar dari mengajar
yang paling rapi mengemas cemas dan airmata,
terus berdiri di sana dengan ceria
mengantar siswa ke gerbang cita
hingga menjelma tokoh masyarakat, selebriti, dan para pemimpin negeri

: Menitipkan dengan cinta,
Indonesia di sanubari kalian

(Depok, 1994)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama