Puisi Terbuang-Buang Karya A. A. Navis

Menyusuri jalan hidup ini
yang gantung bergantung dengan siapa
tiada yang lebih disebalkan
jika nanti menanti yang tak pasti
tanpa keyakinan hilangkan kendala
untuk menjadikan diri berarti.

Jika detak dan detik terus berlalu
dalam liang hampa tak terduga
lebih sebal bila tahu terlambat
segala harapan lumat setelah terbangun kuat
segala yang jadi hak pun lewat
sia-sia punah segala amanat.

(18 Agustus 1950)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama