KAMI melihat adegan-adegan berlompatan mengepung tubuhnya
mengantarkan cerita-cerita dari nama dan zaman yang gelisah
tentang aroma mesiu di udara kota, jam malam, serangan udara,
lubang-lubang perlindungan, anjing lapar dan kuda liar, yang
mungkin lari dari sebuah pertempuran, setelah sebuah pasukan
dihancurkan, bom dijatuhkan, peluk tangis perempuan dilepaskan
*
Kami mendengar pernyataan-pernyataan dipernyatakan dari mulutnya
menebalkan kata-kata keras, bualan-bualan besar, caci maki bagi
kepengecutannya sendiri, juga keberanian menghantam kebutaan
dinding waktu, membayangkan lubang menganga di situ, dan dia masuk
berlari dikejar segerombolan tahun yang membawakannya mati
Kami menunggu kecemasan-kecemasan berguguran dari jam matanya.
mengantarkan cerita-cerita dari nama dan zaman yang gelisah
tentang aroma mesiu di udara kota, jam malam, serangan udara,
lubang-lubang perlindungan, anjing lapar dan kuda liar, yang
mungkin lari dari sebuah pertempuran, setelah sebuah pasukan
dihancurkan, bom dijatuhkan, peluk tangis perempuan dilepaskan
*
Kami mendengar pernyataan-pernyataan dipernyatakan dari mulutnya
menebalkan kata-kata keras, bualan-bualan besar, caci maki bagi
kepengecutannya sendiri, juga keberanian menghantam kebutaan
dinding waktu, membayangkan lubang menganga di situ, dan dia masuk
berlari dikejar segerombolan tahun yang membawakannya mati
Kami menunggu kecemasan-kecemasan berguguran dari jam matanya.