Puisi Cinta Datang Bila Kau Singkirkan Penghalangnya Karya Hasan Aspahani

TUGAS kita, kata Jalaluddin Rumi – bukanlah mencari-cari Cinta, tapi mencari dan menemukan seluruh penghalang yang kita bangun di dalam diri yang menghalangi-halangi datangnya Cinta itu. Lalu, tentu saja, kita rubuhkan ia.

Rumi, penyair Persia itu, ia bahkan telah meruntuhkan batas antara kepada cinta makhluk dan khalik. Ia bahkan telah menyatukan antara Cinta yang banal dan sakral. Haruskah Cinta itu berarti saling memiliki? Bukankah Tuhan, akan terus memiliki kita dengan atau tanpa kita mencintai-Nya?

Ah, Rumi! Dia juga yang pernah berkata bahwa Cinta tak tertulis di kertas, karena tulisan di kertas bisa dihapus. Cinta juga tak terukir di batu, karena batu bisa hancur. Cinta terpahat di hati dan di sana ia kekal selamanya.

O, kopi ini, pagi ini, aku merasakannya tidak lagi dengan lidahku saja. Aku menikmatinya dengan hatiku! Kau mau?

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama