Puisi Misalnya Aku Membaca Namamu Pada Grafiti di Lorong-lorong Stadion Itu Karya Hasan Aspahani

(:dd)

AKU membayangkan, akulah remanaj dengan
menutup wajah, tandel penuh kaleng cet, bersekutu dengan
malam, dan sedikit keberanian. Sepi seperti gemuruh
penonton, pada pertandingan final antara dua klub satu
kota. Aku berkeringat pada subuh yang dekat. Melukiskan
rindu dengan cepat, dan lekas. Lebih dari sebuah gol
penentu kemenangan, ketika terakhir kali, kuterakan huruf
terakhir namamu. Lalu aku lari, selekas aku menyelinap
tadi, sambil membayangkan engkau membaca namamu
pada grafiti yang diam-diam kuterakan pada lorong-lorong
di stadion itu.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama