Puisi Siapa Karya Sutardji Calzoum Bachri

kubuka jendela taman berjalan
di antara pohonan sungai menjalar
kusampaikan serapah kemenyan luka
buaya terbang menggigit sisa
ku tak ingin indah eloknya rupa
paras sungai ambillah kalian
aku menyelam di kediaman batu
apalah diri kalau tak duri
menikam nikam di dalam diam

siapa bernyanyi? entahlah! siapa tahu? tak tahulah! apa yang
baku? kalau tak kamu! mengapa rindu? kalau tak batu! diancuk
nyeri badan bergoyang, siapa sayang kalau tak malang

kurentang tangan di atas pohonan
burung menari di jemari darah
mengalir hari di pembuluh matari
mengalir badan di kediaman bulan

kekasih telukmu dalam
batang ampas jiwa terkurung
merpati sayapmu jadi
langit tak sampai seharihari

meski kutahu maunya abad
aku bercakap kenyerian saat

siapa tegang? kelamin zaman. Mengapa hari? kurancap siang!
apa yang lebat? jembut duka. mengapa rapat? nyerinya saat!
ha ha ha ha jarum berserabut dalam mulut tawa kembalikan ke-
abadian kata kudaku, kekasih telukmu dalam kapalku sampai
pelabuhan hilang, merpati sayapmu jadi langit tak sampai se-
hari hari

siapa tenggangngngng

(1979)


Sumber: O Amuk Kapak (1981).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama