Puisi Kematian Anak Karya Sanusi Pane

Bagai mengambil mutia bagus
Dari indungnya, bersukacita,
Datang malaikat, perbadan halus,
Memetik jiwa anak tercinta.

Dibawa gaib ke dalam surga,
Disuruh bermain di taman sari,
Di tengah bunga antakesuma
Bersukaria sepanjang hari.

Siapa gerangan jadi cemburu
Dari lumpur terpungut mutu
Dengan menangis sebagai ini?

Bukan anak yang jadi tangisan,
Ia meratap, iba kasihan
Kepada badan diri sendiri.


Sumber: Puspa Mega (1927).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama