Puisi Bersila Karya Sanusi Pane

Alam cintaku tidak berwatas,
Tidak dipagar tembok rasa.
Sukma melayang tinggi di atas,
Tidak dipagar tembok rasa.
Waktu mendesik melintas daku.
Aku diam, duduk bersila.
Hidup dan mati datang dan lalu,
Aku diam, duduk bersila.


Sumber: Madah Kelana (1931).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama