Puisi Ziarah Karya Oka Rusmini

engkau menjelma kuda dengan dua kaki patah. Anak lelaki yang kau tanam dalam lautan darahmu, memasuki seluruh lubang pori-porimu. Kau biarkan tubuhmu terbuka, bahkan ketika dia minta igamu. Kau berkata:

"petikkan api di pohon. Siapkan ranting, air suci, dan kelopak teratai. Bingkai wajahku dengan daun sirih. Juga ilalang panjang yang menutupi daging linggaku. Makanlah tanah-tanah yang kucangkul dari tubuhku. Anakku perempuan tak mahir memanggul tubuh. Serakkan tulangku di pasir" engkau menjelma elang dengan satu sayap. Mendarat dirambutku. Kau makan otakku. Seorang perempuan kau titipkan. Tubuhnya penuh ulat, mulutnya nanah. Dia siram hatiku dengan belatung. kemana anak lelakimu? katamu; "anak lelakiku telah menghabiskan seluruh tanahku. tanpa wajah, dia larutkan tubuhku di api. setiap detik uratku diperas. Kepalanya tombong, tubuhnya beringin tua" engkau meletus. meninggalkan sepotong perempuan dengan dua tunas kecil di rahimnya.

Tak ada sesaji api membakar tubuhmu. Lelakimu telah mengunyah tanahmu. Menanamnya di tubuh anak-anaknya. Aku terus mencairkan wujudmu, bersama perempuan aku menjilati butir tanah yang kami pijak.
(1999)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama