Puisi Segumpal Rindu Kota Ngawi Karya Rudy Yuswantoro

setetes air mata mengalir
tersimpan wajah dalam kenangan
rindu merangkul erat di jantung kalbu
tak mampu kubertahan dari gejolaknya

duh, kota Ngawi
pesonamu membayangi setiap waktu
tak nyenyak tidur dalam pembaringanku
resah gelisah mengurung membakar jiwa

di kursi pasi depan teras mertua
antara segelas kopi dan segelintir rokok
setengah tujuh malam berirama suara jangkrik
desah panjangku terasuki kerinduan kian mendalam

ah, benar kata si mbok
sejauh mana kaki di kota lain
tak akan hilang tempat kita dilahirkan
walau hanya sejenak datanglah menabur doa
(Surabaya, 19 Juni 2017)



Sumber: Kompasiana 2017.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama