Puisi Segalanya Telah Menjadi Asing Karya Eddy Pranata PNP

Di stasiun, gemuruh sunyi dan perih
tak ada lagi wajah yang harus dikenang

tangan hatiku hanya memeluk tubuhMu
seraya terus berzikir, ya Quddus!

meja di hadapanku sudah kosong
dingin kafe mengalirkan rindu
pada kehangatan yang abadi

di luar jendela, stasiun masih riuh
tugu Monas tegak kaku

sesaat lagi aku berangkat
meninggalkan perih-sunyi Jakarta
yang tidak lagi bergetar-getar

aku berangkat menemui yang terkasih
yang jauh, di lepas laut

segalanya telah menjadi asing
telah membuat senyap hati dan jiwaku
luruh dalam elusanMu.
(Jaspinka, Juli 2018)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama