Puisi Percakapan Kopi Karya Agus Noor

pada cangkir itu

"menunggu memang tak pernah biasa
dipahami waktu, tapi oleh rindu."

"mana lebih hitam,
secangkir kopi yang dibiarkan dingin
atau hati perempuan kesepian?"

"antara cinta dan rindu
menunggu, interval yang bikin kesal."

"maka secangkir kopi mengajari
menikmati pahit tanpa rasa benci."

pada sesap kesekian
di lidahnya, segala yang manis
tak pernah sama lagi
kecuali kehilangan abadi

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama