Cerpen Ia Ingin Mati di Bulan Ramadhan Karya Agus Noor
Betapa menyenangkan bila ia mati di bulan Ramadhan ini. Ia tak ingin kecewa lagi. Ramadhan berlalu, tapi ia masih saja hidup…
Betapa menyenangkan bila ia mati di bulan Ramadhan ini. Ia tak ingin kecewa lagi. Ramadhan berlalu, tapi ia masih saja hidup…
Telentang di ranjang Jokpin memandang yang datang “Terimakasih, Sakit kamu sudah mau menjenguk tubuhku yang selama ini…
Barangkali aku akan menjadi kunang-kunang terakhir di kota ini. Segalanya terasa sebagai kesenduan di kota ini. Gedung-gedun…
Ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni, ialah ia, yang terus mencintaimu, meski kau tak pernah menyadari, dan selalu be…
Sajak ini doa, tangan yang menampung luka, yang menjagamu, agar kau tak pernah merasa sendirian, dan ditinggalkan. Mencin…
pada cangkir itu "menunggu memang tak pernah biasa dipahami waktu, tapi oleh rindu." "mana lebih hitam,…
Aku akan menjadi kopimu, yang rela mengendap sebagai kepedihanmu yang sabar menghangatkan kesedihanmu. Biarkan harum tubuhk…
Kepadamu, Kerinduan jalan panjang Yang tak pernah membosankan Tak berbatas kesabaran Kerinduan, Sekuat apa kan bertahan Mes…
I Pada mulanya Hanya sabda, “Hai, Aku!” Tersamar gema Yang bergeletar Terdengar seperti “Kun!” Pada telinga Serupa telur Su…