Puisi Tembak Mati Karya Mochtar Lubis
gemuruh tembakan merah darah berdetik jam tangan hidup hanyut (Penjara Madiun, 2 Februari 1963) - Mochtar Lubis Sumber:…
gemuruh tembakan merah darah berdetik jam tangan hidup hanyut (Penjara Madiun, 2 Februari 1963) - Mochtar Lubis Sumber:…
tanah merah lembab melati putih sedu tangis istri seru si kecil mana bapa? (Penjara Madiun, 2 Februari 1963) - Mocht…
genteng kering dibakar matahari air es sejuk segar di kerongkongan aduh, nikmatnya (Penjara Madiun, 2 Februari 1963) …
matahari bergeser bola merah di kaki langit tergantung rendah membakar kepala (11 Mei 1965) - Mochtar Lubis Sumber: …
Kini cahaya malam lembut perak Dan bisikan angin dari gunung-gunung Ciuman bintang berkeliaran di cakrawala Putih perak b…
Dari balik tembok datang berdentam bunyi tembakan masuk ke dalam kamarku yang kecil dalam penjara kecil ini di jalan b…
di kelam angkasa menyala terang sebuah bintang kasihmu lebih cemerlang dari semua bintang (1 Juli 1965) - Mochtar Lub…
Kami dengar gaung suara pengeras suara, Bercampur besi dan daya listrik Kami lihat dari kejauhan lalu lintas di jalan Gaj…
Hai, mengapa hari jadi suram Sedang matahari bersinar terik? Orang pada bermuka pilu Mata merah karena menangis Bung Sja…
Sekumpulan sajak oleh Nur Fadjar Membawa cerita seram dan duka Mendukung semangat berapi-api Tekad baja melawan tirani d…
Anakku, Ade, kelas dua SMP Ikut dengan Kappi ke Deplu mereka diserang dengan gas air mata tapi lalu mengamuk menghantam …
api bakar nyala ditiup angin cakrawala (Penjara Madiun, 2 Februari 1963) - Mochtar Lubis Sumber: Catatan Subversif (198…
anak burung jatuh diterkam kucing di basah embun (Penjara Madiun, 2 Februari 1963) - Mochtar Lubis Sumber: Catatan Su…
Engkau yang tiap hari menyinari bumi kami.. dan mengatur siang dan malam kami.. Engkau bersinar pada saat ini.. Ketika kami…