Sejak berdiam di kota
hati yang memberontak
telah menjadi jinak
kini pekerjaan tinggal
membaca di kamar
barang dua-tiga sajak
atau memperbaiki pagar di halaman
(yang sudah mulai rusak)
atau menyuapi anak
waktu menangis karena lapar
kadang-kadang juga memuji istri
memakai baju yang baru dibeli
- meneropong bintang
bukan lagi menjadi hobi -
hanya sesekali di muka kaca
aku berkata menghibur diri:
Bidadari! Sayapmu patah
sekali waktu akan pulih kembali.
Sumber: Keroncong Motinggo (1975).
hati yang memberontak
telah menjadi jinak
kini pekerjaan tinggal
membaca di kamar
barang dua-tiga sajak
atau memperbaiki pagar di halaman
(yang sudah mulai rusak)
atau menyuapi anak
waktu menangis karena lapar
kadang-kadang juga memuji istri
memakai baju yang baru dibeli
- meneropong bintang
bukan lagi menjadi hobi -
hanya sesekali di muka kaca
aku berkata menghibur diri:
Bidadari! Sayapmu patah
sekali waktu akan pulih kembali.
Sumber: Keroncong Motinggo (1975).