Puisi Aku Manusia Karya KH. A. Mustofa Bisri

Ketika langit menepuk dada
mengatakan aku langit di atas tak terjangkau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika bumi menepuk dada
mengatakan aku bumi kaya dan memukau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika matahari menepuk dada
mengatakan aku matahari punya cahaya berkilau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika bulan menepuk dada
mengatakan aku bulan para kekasih mengajakku bergurau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika laut menepuk dada
mengatakan aku laut melihat keindahanku siapa tak terhimbau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika angin menepuk dada
mengatakan aku angin mampu menyamankan atau mengacau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika sungai menepuk dada
mengatakan aku sungai punya air tawar dan payau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika batu-batuan menepuk dada
mengatakan aku batu-batuan bisa berguna bisa menjadi ranjau
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika tumbuh-tumbuhan menepuk dada
mengatakan aku tumbuh-tumbuhan
dariku orang mengambil warna kuning dan hijau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika burung menepuk dada
mengatakan aku burung mampu terbang dan berkicau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika setan menepuk dada
mengatakan aku setan mampu membuat orang mengigau
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Tuhan memuliakanku.


Sumber: Aku Manusia (2016).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama